Pesona Wolio-Pulau Buton

Minggu, 03 Juni 2012

Sultan Buton ke-39 Dilantik

BAUBAU-Setelah masa Kesultanan Buton berakhir dan berganti pemerintahan swapraja di tahun 1960, dengan sultan terakhirnya La Ode Muhammad Falihi sebagai Sultan Buton ke-38 maka saat ini pemerintahan kesultanan Buton diaktifkan kembali. Hal ini ditandai dengan dilantiknya sultan Buton terpilih, H La Ode Muh Djafar, SH, oleh perangkat adat kesultanan Buton di Baruga Keraton (Batu Popaua) di Kota Baubau, kemarin.
Sebelum dilantiknya atau diputarkan payung kebesaran kesultanan Buton, La ODe Muhammad Djafar, yang dijemput Patalimbona di kediamannya, setelah sebelumnya (Bhontona Bhaaluwu, Bhontona PEropa, Bhontona Ghundu-ghundu, dan Bhontona Bharangkatopa) mengambil air untuk dimandikan sultan di Batu Wolio.

Setelah dimandikan dan dirias dengan pakaian sultan yang serba putih dikediamannya, La ODe Muh Djafar kemudian diantar menuju Baruga KEraton untuk melaksanakan Sholat Jumat terlebih dahulu di Masjid Agung KEraton bersama para perangkat sara (pemerintahan) Kesultanan Buton. Didalam MEsjid, ia dibawa duduk menempati posisi (tempat) Sholat Sultan, disisi kanan mimbar.

Usai melaksanakan Sholat Jumat dan memanjatkan doa, Sultan terpilih ini kemudian dibawakan payung kebesaran Kesultanan Buton didalam masjid. Selanjutnya diarak menuju Batu Popaua (Batu Pelantikan) untuk pemutaran payung yang dilakukan Bhonto Ptalimbona, Pada proses ini, kaki kiri sultan dimasukan kedalam lubang Batu Popaua sambil menghadap ke Barat dan diputarkan payung kebesaran sebanyak delapan putaran. Kemudian, sultan meletakan kaki kanan ke dalam batu yang sama sambil menghadap Timur seanyak sembilan putaran dan puncaknya diambil sumpahnya.

Dengan demikian, H. La Ode Muh Djafar, SH dinyatakan resm sebagai Sultan Buton ke-39 dan langsung bersama perangkat sara memasuki Baruga, untuk melaksanakan proses adat selanjutnya. Sembah hormat, kemudian diperagakan masing-masing perangkat sara bersalaman dengan Sultan mereka. Dimulai dari SApati, Kenepulu Kapitalao Matanaoeo, Kapitalau Sukanaeo, LAkina Agama, LAkina Baadia, Lakina Sorawolio, Bonto Ogena sukanaeo, Bonto Siolimbona, Bonto Lencina Kanjawari Bonto Yi Sara), Bobato Siolipuna, Bharata Patapalena, dan Bobato.

Pelantikan Sultan Buton ke-39 tersebut disaksikan Wakil Ketua DPD RI La Ode IDa, Wakil Gubernur H. SAleh Lasata, Bupati Buton Nasruan, tokoh masyarakat Buton Djeni Hasmar, lembaga dan organisasi kemasyarakatan, turis mancanegara, dan ribuan masyarakat memenuih halaman Baruga Keraton.
La ODe IDa memandang pelantikan sultan Buton ke-39 merupakan kegiatan yang baik. dirinya secara pribadi dan kelembagaan di DPD sangat mendukung prosesi rekonstruksi budaya politik lokal tersebut karena memiliki nilai penting.

Kata La Ode Ida, Prosesi tersebut penting dari segi sejarah dan hakekat kehidupan bermasyarakat dan bernegara yang baik. Menurutnya kegiatan tersebut juga menjadi bagian dari simbol pemersatu budaya wilayah kesultanan Buton. 
Dia juga mengungkapkan, bicara soal budaya sebenarnya merupakan nilai yang melekat dalam pengelolaan pemerintahan dan masyarakat serta hubungan-hubungan sosial.
La ODe IDa berharap, hubungan sosial juga harus menjadi perhatian yang sangat serius didalam konsep dan filsafat pengelolaan pemerintahan kesultanan Buton yang terdapat dalam martabat tujuh. (source : Radar Buton)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Blog Toudhani -Wolio Molagi© All Rights Reserved
Hasmina Syarif