Kemenangan tiga kali beruntun Spanyol di kompetisi internasional membuat mereka layak disebut tim terbaik sepanjang sejarah sepakbola.
Apalagi, mereka mengakhiri Euro 2012 ini dengan sangat meyakinkan. Empat gol ke gawang yang dijaga kiper sekelas Gianluigi Buffon menjadi bukti bahwa Spanyol patut ditakuti oleh musuh-musuhnya, entah sampai berapa tahun lagi.
Mereka yang merasa dibuat bosan dan muak oleh strategi permainan Spanyol harus menarik kembali kata-kata mereka karena apa yang Spanyol sajikan dini hari tadi menjadi bukti bahwa mereka mampu menjalankan apapun strategi yang diberikan oleh pelatih, dan pelatih tahu persis apa yang tim butuhkan untuk meraih kesuksesan.
Gol pertama terjadi berkat kekompakan Cesc Fabregas dan David Silva. Fabregas seakan tahu apa yang harus dilakukan setelah berhasil menembus sisi kiri pertahanan Italia. Dengan umpan silang dan penyelesaian yang sempurna oleh sundulan David Silva, gol pertama itu seakan menunjukkan superioritas Spanyol atas Italia.
Gol kedua terjadi sebelum peluit tanda istirahat berbunyi. Umpan terobosan yang berkelas dari Xavi berhasil diterima Jordi Alba yang lepas dari jebakan offside. Dengan kecepatan yang luar biasa, ia berhasil mengungguli bek Italia dan dengan konsentrasi luar biasa menaklukkan Gianluigi Buffon yang pagi tadi nyaris tidak bisa berbuat apa-apa terhadap serangan Spanyol.
Keunggulan
dua gol Spanyol atas Azzurri seakan menjadi tanda bahwa pertandingan
telah berakhir dengan skor yang sama pula. Spanyol akan mencoba
mempertahankan keunggulan sampai peluit akhir pertandingan berbunyi.
Thiago Motta dimainkan dengan harapan menghidupkan permainan Italia, namun Dewi Fortuna sedang meng-idolakan Spanyol. Hanya beberapa menit bermain, sang pengganti, Motta, malah kesakitan karena cedera. Pasukan Cesare Prandelli terpaksa harus bermain 10 pemain karena jatah pergantian pemain telah terpakai semua.
Keunggulan jumlah pemain membuat Spanyol bebas memporak-porandakan pertahanan Italia. Fernando Torres, yang masuk sebagai pemain pengganti kembali memperdaya Buffon. Gol ini sekaligus mengukuhkan dirinya sebagai top skorer di Piala Eropa tahun ini.
Torres juga berperan penting dalam gol terakhir Spanyol yang dicetak Juan Mata.
Tanpa keegoisan, Torres yang bisa menambah jumlah gol memutuskan untuk
menyontek bola ke arah Juan Mata yang berdiri lebih bebas. Dan dengan
mudah rekan satu tim yang bermain di Chelsea ini membuat gol ke-empat
Spanyol.
La Furia Roja haus gelar. Dua trophy berturut-turut, Piala Eropa 2008 dan Piala Dunia 2010, tidak menyurutkan nyali mereka. Italia dibuat bermain tanpa harapan dengan tiki-taka dan serangan bergelombang.
Prediksi mengatakan bahwa kejayaan mereka akan berakhir di Euro 2012 ini. Apalagi, pemain kunci seperti Carles Puyol dan David Villa sedang cedera dan kelelahan yang menghinggapi Xavi dan Andres Iniesta yang selalu menghiasi starter Barcelona sepanjang musim kemarin.
Sang Matador seakan telah menjinakkan Banteng bernama Prediksi dengan pembuktian dari mereka yang berhasil mengangkat piala untuk ketiga kalinya. Dan bukan hal yang luar biasa bila kita kembali memfavoritkan Spanyol sebagai juara Piala Dunia Brazil 2014 nanti.
Ketika kita menyaksikan Spanyol, kita menjadi saksi hidup dari tim yang sedang menciptakan sejarah. Dan kita harus menikmati setiap kesuksesan mereka, karena nama-nama seperti Xavi, Iniesta, Casillas dan semua tim Spanyol adalah yang akan kita ceritakan kepada anak-cucu kita. Sama seperti saat kita mendengarkan kehebatan Pele atau Maradona dari ayah-ayah kita. (bola/bola)
Apalagi, mereka mengakhiri Euro 2012 ini dengan sangat meyakinkan. Empat gol ke gawang yang dijaga kiper sekelas Gianluigi Buffon menjadi bukti bahwa Spanyol patut ditakuti oleh musuh-musuhnya, entah sampai berapa tahun lagi.
Mereka yang merasa dibuat bosan dan muak oleh strategi permainan Spanyol harus menarik kembali kata-kata mereka karena apa yang Spanyol sajikan dini hari tadi menjadi bukti bahwa mereka mampu menjalankan apapun strategi yang diberikan oleh pelatih, dan pelatih tahu persis apa yang tim butuhkan untuk meraih kesuksesan.
Gol pertama terjadi berkat kekompakan Cesc Fabregas dan David Silva. Fabregas seakan tahu apa yang harus dilakukan setelah berhasil menembus sisi kiri pertahanan Italia. Dengan umpan silang dan penyelesaian yang sempurna oleh sundulan David Silva, gol pertama itu seakan menunjukkan superioritas Spanyol atas Italia.
Gol kedua terjadi sebelum peluit tanda istirahat berbunyi. Umpan terobosan yang berkelas dari Xavi berhasil diterima Jordi Alba yang lepas dari jebakan offside. Dengan kecepatan yang luar biasa, ia berhasil mengungguli bek Italia dan dengan konsentrasi luar biasa menaklukkan Gianluigi Buffon yang pagi tadi nyaris tidak bisa berbuat apa-apa terhadap serangan Spanyol.
Thiago Motta dimainkan dengan harapan menghidupkan permainan Italia, namun Dewi Fortuna sedang meng-idolakan Spanyol. Hanya beberapa menit bermain, sang pengganti, Motta, malah kesakitan karena cedera. Pasukan Cesare Prandelli terpaksa harus bermain 10 pemain karena jatah pergantian pemain telah terpakai semua.
Keunggulan jumlah pemain membuat Spanyol bebas memporak-porandakan pertahanan Italia. Fernando Torres, yang masuk sebagai pemain pengganti kembali memperdaya Buffon. Gol ini sekaligus mengukuhkan dirinya sebagai top skorer di Piala Eropa tahun ini.
La Furia Roja haus gelar. Dua trophy berturut-turut, Piala Eropa 2008 dan Piala Dunia 2010, tidak menyurutkan nyali mereka. Italia dibuat bermain tanpa harapan dengan tiki-taka dan serangan bergelombang.
Prediksi mengatakan bahwa kejayaan mereka akan berakhir di Euro 2012 ini. Apalagi, pemain kunci seperti Carles Puyol dan David Villa sedang cedera dan kelelahan yang menghinggapi Xavi dan Andres Iniesta yang selalu menghiasi starter Barcelona sepanjang musim kemarin.
Sang Matador seakan telah menjinakkan Banteng bernama Prediksi dengan pembuktian dari mereka yang berhasil mengangkat piala untuk ketiga kalinya. Dan bukan hal yang luar biasa bila kita kembali memfavoritkan Spanyol sebagai juara Piala Dunia Brazil 2014 nanti.
Andreas Iniesta dinobatkan sebagai pemain terbaik Euro 2012 |
Ketika kita menyaksikan Spanyol, kita menjadi saksi hidup dari tim yang sedang menciptakan sejarah. Dan kita harus menikmati setiap kesuksesan mereka, karena nama-nama seperti Xavi, Iniesta, Casillas dan semua tim Spanyol adalah yang akan kita ceritakan kepada anak-cucu kita. Sama seperti saat kita mendengarkan kehebatan Pele atau Maradona dari ayah-ayah kita. (bola/bola)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar